“Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir mubram (yang
telah ditetapkan). Wahai Ali, silaturahim dapat menambah umur. Wahai
Ali, tidak ada sedekah ketika keluarga dekatnya membutuhkan. Wahai Ali,
tidak ada kebaikan dalam ucapan kecuali disertai perbuatan, dan tidak
ada sedekah kecuali dengan niat (karena Allah).” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)
IKHLAS ATAU TIDAK IKHLAS TETAP DIBALAS
Sebenarnya sih, berapapun yang disedekahkan, pasti dibalas dan
dilipat gandakan oleh-Nya.Tidak jadi soal, apakah anda ikhlas ataupun
tidak. Tidak jadi soal, anda beriman atau tidak. Buktinya, banyak
hartawan yang dermawan menjadi semakin kaya, padahal
mereka atheis.
Betul sekali, mereka atheis. Bagi mereka, hampir-hampir tidak ada
istilah ikhlas! Hampir-hampir tidak ada istilah iman! Wong, tujuan
mereka bersedekah biasanya cuma untuk mengangkat merek dan mengurangi
pajak!
Balasan, inilah Hukuman Kausalitas dari-Nya dan janji tertulis
dari-Nya. Yang saya maksudkan balasan disini adalah balasan jangka
pendek(dunia). Tentu saja, dengan ikhlas dan iman, kita akan beroleh
nilai tambah, berupa balasan jangka panjang(akhirat) yaitu ridho,
pahala, dan surga dari-Nya. Terus, balasan jangka pendek itu bentuknya
apa? yah, berbentuk materi atau sesuatu yang setara dengan itu. Misal :
keuangan, Kesehatan, Keselamatan, dan kemudahan urusan. Dengan kata
lain, sedekah itu dapat menjadi : Bankir pribadi, karena memudahkan
keuangan kita, Dokter pribadi, karena memelihara kesehatan kita,
Bodyguard pribadi, karena memelihara kita dari bala, Asisten pribadi,
karena memudahkan urusan-urusan kita.
Disisi lain, sebenarnya setiap kali anda bersedekah itu mendorong
roda ekonomi berputar lebih produktif. Bahkan membuka pintu rezeki
banyak orang. Dan mudah-mudahan, itu semua kembali kepada anda.
Katakanlah, anda memberi uang kepada pengemis, dengan uang itu pengemis
dapat membeli sebungkus nasi. Itu berarti si penjual nasi dapat
menjalankan usahanya, menafkahi keluarganya, membuka pintu rezeki bagi
karyawan dan pemasoknya. Roda ekonomipun berputar lebih produktif. Yes,
LIFE IS BEAUTIFUL, LOVE IS WONDERFUL, GIVING IS POWERFUL.
PAMRIH? BOLEH, BOLEH, BOLEH...
Pertengahan 2009, saya mendapatkan ilmu dari seorang ustadz pada
salah satu seminarnya. Pada rangkaian seminar tersebut, beliau sering
menjelaskan kepada perserta bahwa manusia itu mahluk pamrih. Sudah
menjadi fitrah manusia untuk mencari kenikmatan kenikmatan(pleasure) dan
menjauhi sengsara(pain). Yang Maha Kuasa tahu persis soal ini.
Bukankah Dia yang mengajarkan ini, dengan adanya surga dan neraka,
pahala dan dosa? Lebih lanjut, Dia menjanjikan Balasan khusus kepada
mereka yang bersedekah, yakni balasan 2 kali lipat, 10 kali lipat, atau
700 kali lipat.
Kalau tidak boleh pamrih, lha buat apa Dia menuliskan balasan di
kitab suci? Buat apa? Jadi, Bolehkah pamrih? Ya, Boleh! Asalkan
pamrihnya kepada Dia. Bukan kepada sesama. Dan memang kita disuruh untuk
pamrih, berharap, dan meminta kepada-Nya. Bahkan meminta kepadanya
dicatat sebagai amal ibadah. Dia malah murka kepada yang tidak mau
meminta kepada-Nya. Lagipula, kalau tidak boleh meminta kepada Dia,
lantas kita mau minta kepada siapa lagi? Dukun? Mana Boleh! (hanya dua
dukun yang boleh didatangi, yaitu dukun beranak dan dukun pijat,,
hehehe…. )
TIDAK TEPAT SASARAN..? BOLEH, BOLEH, BOLEH...
Tidak dapat dipungkiri, orang-orang kiri selalu punya sederet alasan
untuk : Menunda sedekah, Memperkecil sedekah, Bersedekah tidak dalam
bentuk uang. Demi menyelamatkan dompetnya, ada-ada saja kilah mereka :
“Sedekah itu seikhlasnya saja, sekedarnya” liat tuh seolah-olah kata
ikhlas itu sama maknanya maknanya dengan sedekah.
Padahal tidak begitu! Asal tau saja , Sedekah harus Ikhlas, itu
omongan para pemula. Mereka yang sudah terbiasa bersedekah, sudah lupa
sedekah berapa, sedekah dimana. Sedekah kepada siapa. ”sedikit tidak
apa-apa! yang pentingkan Ikhlas” padahal banyak dan ikhlas, jelas-jelas
itu lebih baik, tho?
Sudahlah, jangan kikir! (betapa malangnya orang kikir. Tidak ada yang
menyukai mereka. Bahkan orang kikir pun benci orang kikir). “Ah,
tidak perlu banyak-banyak. Ntar bisa riya (pamer), ujub(bangga diri)
dan sombong lho!” padahal bukankah lebih baik bersedekah lebih banyak
dan lebih segera, sambil memelihara keikhlaskan? sudahlah, jangan
banyak alasan.!
“Sedekah itu tidak harus bentuk uang . Senyum juga sedekah”
Nah ini ada benarnya. Hanya saja itu semua tidak cukup. Tetap perlu
bersedekah dalam bentuk uang. Maka muncul 2,5 persen, 10 persen, 2 kali
lipat, 10 kali lipat dan 700 kali lipat. Sudahlah jangan berdalih
terus! Sedekah senyum ya dibalas senyum, pliss deh...! Mereka yang
menanam keburukan akan menuai keburukan, dan mereka yang menanam
kebaikan akan menuai kebaikan. Tidak perlu risau! Tetaplah berusaha
untuk bersedekah. Sekalipun sedekah anda tidak tepat sasaran, balasan
dari-Nya untuk anda pastilah tepat sasaran. Tidak mungkin meleset!
“Sedekah itu amalan khusus buat orang kaya,” siapa bilang? kitab suci
menegaskan, siapa yang disempitkan rezekinya hendaklah menafkahkan
sebagian hartanya (sedekah) (Q.S. 65:7).
Jadi orang miskin sekalipun disuruh bersedekah. Yah, apalagi anda,
yang jelas-jelas bukan orang miskin! hanya orang fakir saja yang tidak
disuruh bersedekah. Dalam kitab suci, perkataan kelapangan muncul 13
kali dan perkataan kesempitan muncul 13 kali. Seimbang.
Terlepas dari itu, manusia memang disuruh bersedekah, baik diwaktu
lapang maupun sempit. Sedangkan perkataan infaq muncul 73 kali dan
perkataan kerelaan juga muncul 73 kali. Seimbang, Memang, infaq dan
kerelaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Kembali soal ikhalas. Ngomong-ngomong, ketika anda belajar solat
dulu, apakah ikhlas? Bisa ya, bisa tidak. Kemungkinan besar anda
melakukannya sepaya dapat ganjaran dari orang tua, atau sebaliknya
supaya terhindar dari hukuman. Iya kan? Lha, sekarang apakah anda shalat
karena ganjaran atau hukuman dari orang tua? Tentu tidak,
Mudah-mudahan sekarang anda shalat dengan ikhlas beneran, Jadi, karena
sering-sering shalat, akhirnya anda ikhlas dengan sendirinya, Inilah
yang dinamakan dengan ikhlas by doing. Dengan kata lain, gak nunggu
ikhlas dulu baru shalat. Hah, ajaran dari mana itu?
Begitu pula dengan sedekah. Ketika baru-baru bersedekah, mungkin anda
juga tidak 100 persen ikhlas, ada sedikit keterpaksaan, ada sedikit
ujub, macam-macamlah. Tapi begitu anda sering-sering melakukannya,
mudah-mudahan anda akan ikhlas dengan sendirinya. Yap, ikhlas by doing.
Dengan kata lain, gak nunggu ikhlas dulu baru bersedekah.
Kesimpulannya, solusi alternatif untuk menyembuhkan penyakit dan ujub
adalah dengan sering-sering bersedekah. Masih saja kikir? Saran saya,
segeralah dirikan satu komunitas Namanya, Perhimpunan Orang Rakus dan
Kikir(PORK).. hehehe…
LEBIH BANYAK..? BOLEH, BOLEH, BOLEH...
Masih soal ikhlas. Sebenarnya anak SD sekalipun tahu, yang namanya
ibadah itu ya mesti ikhlas, mana boleh terpaksa, mana boleh riya? mana
boleh ujub? apapun jenis ibadahnya! Apakah itu sholat, zikir, puasa,
kurban, haji, termasuk sedekah.
Jadi semestinya sudah tidak perlu lagi muncul celetukan “sedekah itu
harus ikhlas! sedekah itu harus ikhlas! sedekah itu harus ikhlas!”
sudahlah, capek saya denger ginian, apa salahnya kita perhatikan jumlah?
Dan bicara soal ibadah, mana yang lebih bagus? shalat sunah 2 rakaat
dan 4 rakaat? puasa 1 hari atau 2 hari? kurban 1 ekor kambing atau 2
ekor kambing? sedekah 100 ribu atau 200 ribu? secara umum tentu saja
lebih banyak lebih bagus. Iya tho?
Bayangkan, si A bersedekah 100rb dan si B 200rb, Ikhlasnya sama,
nafkahnya sama, tanggungannya sama, Lha, sedekah siapa yang lebih
membawa manfaat terhadap orang lain? sedekah siapa yg lebih besar
balasannya? walau hanya yang maha membalas yang paling berhak menjawab,
namun kita yang awam ini serta merta akan menjawab ” Si B yang
sedekahnya lebih banyak” Right?
KETIKA ANDA MENCIPTAKAN KEAJAIBAN
Inilah janji yang Maha Kuasa : “Perumpamaan orang-orang yang
menafkahkan hartanya dijalan allah(sedekah) adalah serupa dengan sebutir
biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai itu
berisikan seratus biji. Dan Allah melipat gandakan (balasan) bagi
sesiapa yang hendaki-Nya.(Q.S.2:261).”
dan inilah pesan Nabi : Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.
Obatilah penyakitmu dengan sedekah. Perbanyaklah sedekah, sebab itu
dapat memanjangkan umur, Bersegeralah bersedekah. Sebab bala tidak
pernah mendahului sedekah.
khalifah ali juga menasehati : Pancinglah rezeki dengan bersedekah.
Nah, mengacu pada bagian dalil di atas dan dalil lainnya, maka inilah
manfaat-manfaat sedekah : melipatgandakan rezeki, memudahkan urusan,
Memudahkan jodoh, Memudahkan keturunan, Memelihara keselamatan,
Memelihara kesehatan, Memanjangkan umur, Menolak bala, kalau bukan
keajaiban, lantas semua itu apa namanya? DAHSYAAAATTTTNYA SEDEKAH!!!
RAHASIA SEDEKAH
Rahasia sedekah sudah dijelaskan oleh nabi Muhammad saw, sebagaimana
yang dijelaskan oleh Allah dalam al-Quran, jauh sebelum
literatur-literatur lainnya memberikan keterangan mengenai rahasia yang
terkandung di balik praktik sedekah.
Adalah ustadz Yusuf Mansyur yang memopulerkan bahasan mengenai
rahasia sedekah ini dalam ceramah-ceramah yang diberikannya kepada
masyarakat, bahkan buku mengenai rahasia sedekah sudah bisa kita temukan
di toko buku.
Lantas, apa saja rahasia yang terkandung di balik sedekah ini? Beberapa di antaranya adalah:
A. Rahasia sedekah : Menolak Kematian Yang Buruk
Rasulullah saw bersabda:
“Sedekah dapat menolak kematian yang buruk.” (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 2)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
Pada suatu hari orang yahudi lewat dekat Rasulullah saw, lalu ia
mengucapkan: Assam ‘alayka (kematian atasmu). Rasulullah saw menjawab:
‘Alayka (atasmu). Lalu para sahabatnya berkata: Ia mengucapkan salam
atasmu dengan ucapan kematian, ia berkata: kematian atasmu. Nabi saw
bersabda: “Demikian juga jawabanku.” Kemudian Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya orang yahudi ini tengkuknya akan digigit oleh binatang
yang hitam (ular dan kalajengking) dan mematikannya. Kemudian orang
yahudi itu pergi mencari kayu bakar lalu ia membawa kayu bakar yang
banyak. Rasulullah saw belum meninggalkan tempat itu yahudi tersebut
lewat lagi (belum mati). Maka Rasulullah saw bersabda kepadanya:
“Letakkan kayu bakarmu.” Ternyata di dalam kayu bakar itu ada binatang
hitam seperti yang dinyatakan oleh beliau. Kemudian Rasulullah saw
bersabda: “Wahai yahudi, amal apa yang kamu lakukan? Ia menjawab: Aku
tidak punya kerjaan kecuali mencari kayu bakar seperti yang aku bawa
ini, dan aku membawa dua potong roti, lalu aku makan yang satu potong
dan satu potong yang lain aku sedekahkan pada orang miskin. Maka
Rasulullah saw bersabda: “Dengan sedekah itu Allah menyelamatkan dia.”
Selanjutnya beliau bersabda: “Sedekah dapat menyelamatkan manusia dari
kematian yang buruk.” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)
B. Rahasia sedekah : Bertambahnya rezeki
Rasulullah saw bersabda:
“Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah
harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi
kalian.” (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)
C. Rahasia sedekah: Tolak Bala
Rasulullah saw bersabda:
“Mulai pagi harimu dengan sedekah, barangsiapa yang memulai pagi
harinya dengan sedekah ia tidak akan terkena sasaran bala.” (Al-Wasail
6: 257, hadis ke 15)
D. Rahasia sedekah: Keimanan
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sehingga ia melakukan
empat hal: Berakhlak baik, bersikap dermawan, menahan karunia dari
ucapan, dan mengeluarkan karunia dari hartanya.” (Al-Wasail 6: 259,
hadis ke 21)
E. Rahasia sedekah: Perang Uhud
Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata bahwa Allah Swt berfirman :
“Segala sesuatu Aku wakilkan pada orang selain-Ku untuk
menggenggamnya kecuali sedekah, Aku sendiri dengan tangan-Ku yang
mengambilnya, sekalipun seseorang bersedekah dengan satu biji korma
atau sebelah biji korma. Kemudian Aku menambahkan baginya sebagaimana
ia menambahkan sebelum meninggalkan. Kemudian saat ia datang pada hari
kiamat ia mendapat pahala seperti pahala perang Uhud bahkan lebih besar
dari pahala perang Uhud.” (Al-Wasail 6: 265, hadis ke 7)
F. Rahasia sedekah: Penjagaan Allah Sepanjang Hari
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Awali pagi harimu dengan sedekah, gemarlah bersedekah. Tidak ada
seorang mukmin pun yang bersedekah karena mengharapkan apa yang ada di
sisi Allah untuk menolak keburukan yang akan turun dari langi ke bumi
pada hari itu, kecuali Allah menjaganya dari keburukan apa yang akan
turun dari langit ke bumi pada hari itu.” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke
3)
G. Rahasia sedekah: Merubah Takdir
Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib (sa):
“Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir mubram (yang telah
ditetapkan). Wahai Ali, silaturahim dapat menambah umur. Wahai Ali,
tidak ada sedekah ketika keluarga dekatnya membutuhkan. Wahai Ali,
tidak ada kebaikan dalam ucapan kecuali disertai perbuatan, dan tidak
ada sedekah kecuali dengan niat (karena Allah).” (Al-Wasail 6: 267,
hadis ke 4)
H. Rahasia sedekah: Penolak Hari Nahas
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Antara aku dan seseorang punya perhitungan tentang bumi. Orang itu
ahli nujum, ia sengaja keluar rumah untuk suatu urusan pada saat
“Al-Su’ud” (bulan berada di manazil Al-Su’ud), dan aku juga keluar
rumah pada hari nahas. Lalu kami menghitungnya, lalu keluarlah untukku
dua perhitungan yang baik. Kemudian orang itu memukulkan tangan
kanannya pada tangan kirinya, kemudian berkata: Aku belum pernah sama
sekali melihat hari seperti hari ini. Aku berkata: Celaka hari yang
lain dan hari apa itu? Ia berkata: Aku ahli nujum, aku datang padamu
pada hari nahas, aku keluar rumah pada saat Al-Su’ud, kemudian kami
menghitung, lalu keluarlah untuk Anda dua perhitungan yang baik. Ketika
itulah aku berkata kepadanya: “Tidakkah aku pernah menyampaikan suatu
hadis yang disampaikan padaku oleh ayahku? Yaitu Rasulullah saw
bersabda: “Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari hari
nahas, maka hendak mengawali harinya dengan sedekah, niscaya Allah
menyelamatkannya dari hari nahas itu. Barangsiapa yang ingin
diselamatkan oleh Allah dari malam nahas, maka hendaknya mengawali
malamnya dengan sedekah niscaya ia diselamatkan dari malam nahas itu.
Kemudian aku berkata: “Sesungguhnya aku mengawali keluar rumah dengan
sedekah; ini lebih baik bagimu daripada ilmu nujum.” (Al-Wasail 6: 273,
hadis ke 1)
I. Rahasia sedakah: Sedekah di Malam hari dan Siang hari
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Sesungguhnya sedekah di malam hari dapat memadamkan murka Allah,
menghapus dosa besar dan mempermudah perhitungan amal; sedekah di siang
hari dapat menumbuhkan harta dan menambah umur.” (Al-Wasail 6: 273,
hadis ke 2)
J. Rahasia sedekah: Ali bin Abi Thalib
Imam Ali bin Abi Thalib (sa):
“Sesungguhnya tawassul yang paling utama adalah bertawasul dengan
keimanan kepada Allah …, dengan silaturrahim karena hal ini dapat
menumbuhkan harta dan menambah umur; dengan sedekah yang tersembunyi
karena hal ini dapat menghapuskan kesalahan dan memadamkan murkan Allah
Azza wa Jalla; dengan amal-amal yang ma’ruf (kebajikan) karena hal ini
dapat menolak kematian yang buruk dan menjaga dari pertarungan
kehinaan…” (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 4)
K. Sedekah itu mensucikan jiwa
Allah Ta`ala berfirman:
”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka , dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka , dan mendo`alah untuk mereka.
Sesungguhnya dia kamu itu ( menjadi ) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan
Allah (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka, Dan Allah Mendengar lagi
Maha Mengetahui.“ (QS At-Taubah: 103)
sumber:
http://energikultivasi.wordpress.com
http://facebook.com/bmmindonesia