Kamis, 23 Mei 2013

Kenapa Selalu Modal...?? (Bag. 1)


Modal darimana?
Selalu pertanyaan yang sama, dan terus berulang - ulang kita dengar dari seorang yang "ingin" berwirausaha. Kenapa harus modal? Sedikit ilustrasi kami gambarkan disini,
ketika Anda ingin memberi seorang pengamen di sebelah pintu mobil atau di luar pagar rumah Anda, apa yang akan Anda lakukan?

Jika Anda punya uang di saku, maka Anda tinggal mengeluarkannya saja bukan? atau kalau kebetulan Anda tidak mengantongi uang maka tinggal masuk rumah sebentar dan mengambil receh yang tergeletak di meja atau yang tersimpan di dashboard mobil Anda. Kalaupun tetap saja tidak ada uang, maka dengan "terpaksa" Anda akan meminta kepada teman Anda yang kebetulan sedang berkunjung ke rumah Anda, atau memberikan beberapa batang rokok sebagai upah mereka menyanyi, atau jika masih belum ada juga, maka bisa dipastikan Anda akan mengeluarkan sebuah "jurus" sakti untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mengatakan: "lewati mas!" yang Kami yakin tetap saja Anda melakukan itu dengan sedikit "penyesalan" karena Anda tidak bisa memberi, dan Kami juga sangat yakin bahwa kelak, besok atau kapanpun Anda bertemu dengan seorang pengamen lagi, maka Anda pasti bisa memberi. Karena tidak mungkin Anda tidak pernah membawa uang receh sekalipun bukan?

Nah, dalam hukum SEBAB AKIBAT, KEINGINAN adalah sebab, dan akibatnya adalah, Anda akan MENDAPATKAN modal yang Anda inginkan, tentunya dengan suatu proses maupun usaha untuk mendapatkannya. Dalam dunia Wirausaha, KEINGINAN Anda untuk berbisnis pasti akan mengakibatkan Anda mendapatkan modal, bagaimanapun caranya, tentu Anda ingin bisnis tersebut bisa berjalan atau bahkan lebih maju lagi. Sampai disini Anda sebenarnya belum benar-benar melangkah, atau dapat dikatakan ini hanyalah sebuah konsep hingga akhirnya Anda benar-benar melakukannya.

Pertanyaannya sekarang, mengapa Anda tidak pernah bisa mendapatkan modal? tentunya jawabannya sederhana: karena Anda tidak pernah benar-benar ingin berwirausaha
lho, kok bisa? tentu saja bisa! kembali lagi soal hukum SEBAB AKIBAT, tidak akan ada asap kalau tidak ada api, tentunya tidak akan ada modal jika Anda tidak menginginkannya. Hukum ini sejajar dengan hukum TIMBAL BALIK, yang artinya semakin banyak kita berusaha, semakin besar pula hasil yang kita dapatkan.
Anda percaya atau tidak terhadap hukum alam ini, bumi ini akan terus berputar. Anda peduli atau tidak, hidup akan terus berjalan, dan waktu tetap akan menghabiskan umur kita. Persoalannya disini adalah, yakinkan pada diri sendiri bahwa Anda benar-benar INGIN, dan Anda bersungguh-sungguh akan MELAKUKAN. Kelak, suatu saat, cepat atau lambat modal akan Anda dapatkan dan lambat laun, kerajaan bisnis Anda semakin berkembang bahkan tanpa Anda memikirkan "modal" ini darimana?

Bukankah Kita mahluk yang dikaruniai akal dan perasaan?
Semoga Kita termasuk orang-orang yang diberi hidayah dan kekuatan untuk mewujudkan niat mulia Kita, amin...

Salam Pengusaha Sukses, tetap berkarya, selalu berbagi,
hidup ini indah...


Sumber:  https://www.facebook.com/notes/katong-edan/kenapa-selalu-modal/218490201512830

Kamis, 11 Oktober 2012

Sedekah Tidak Harus Ikhlas Kok 2

“Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir mubram (yang telah ditetapkan). Wahai Ali, silaturahim dapat menambah umur. Wahai Ali, tidak ada sedekah ketika keluarga dekatnya membutuhkan. Wahai Ali, tidak ada kebaikan dalam ucapan kecuali disertai perbuatan, dan tidak ada sedekah kecuali dengan niat (karena Allah).” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)
IKHLAS ATAU TIDAK IKHLAS TETAP DIBALAS 
Sebenarnya sih, berapapun yang disedekahkan, pasti dibalas dan dilipat gandakan oleh-Nya.Tidak jadi soal, apakah anda ikhlas ataupun tidak. Tidak jadi soal, anda beriman atau tidak. Buktinya, banyak hartawan yang dermawan menjadi semakin kaya, padahal mereka atheis. Betul sekali, mereka atheis. Bagi mereka, hampir-hampir tidak ada istilah ikhlas! Hampir-hampir tidak ada istilah iman! Wong, tujuan mereka bersedekah biasanya cuma untuk mengangkat merek dan mengurangi pajak!
Balasan, inilah Hukuman Kausalitas dari-Nya dan janji tertulis dari-Nya. Yang saya maksudkan balasan disini adalah balasan jangka pendek(dunia). Tentu saja, dengan ikhlas dan iman, kita akan beroleh nilai tambah, berupa balasan jangka panjang(akhirat) yaitu ridho, pahala, dan surga dari-Nya. Terus, balasan jangka pendek itu bentuknya apa? yah, berbentuk materi atau sesuatu yang setara dengan itu. Misal : keuangan, Kesehatan, Keselamatan, dan kemudahan urusan. Dengan kata lain, sedekah itu dapat menjadi : Bankir pribadi, karena memudahkan keuangan kita, Dokter pribadi, karena memelihara kesehatan kita, Bodyguard pribadi, karena memelihara kita dari bala, Asisten pribadi, karena memudahkan urusan-urusan kita.
Disisi lain, sebenarnya setiap kali anda bersedekah itu mendorong roda ekonomi berputar lebih produktif. Bahkan membuka pintu rezeki banyak orang. Dan mudah-mudahan, itu semua kembali kepada anda. Katakanlah, anda memberi uang kepada pengemis, dengan uang itu pengemis dapat membeli sebungkus nasi. Itu berarti si penjual nasi dapat menjalankan usahanya, menafkahi keluarganya, membuka pintu rezeki bagi karyawan dan pemasoknya. Roda ekonomipun berputar lebih produktif. Yes, LIFE IS BEAUTIFUL, LOVE IS WONDERFUL, GIVING IS POWERFUL.
PAMRIH? BOLEH, BOLEH, BOLEH...
Pertengahan 2009, saya mendapatkan ilmu dari seorang ustadz pada salah satu seminarnya. Pada rangkaian seminar tersebut, beliau sering menjelaskan kepada perserta bahwa manusia itu mahluk pamrih. Sudah menjadi fitrah manusia untuk mencari kenikmatan kenikmatan(pleasure) dan menjauhi sengsara(pain). Yang Maha Kuasa tahu persis soal ini. Bukankah Dia yang mengajarkan ini, dengan adanya surga dan neraka, pahala dan dosa? Lebih lanjut, Dia menjanjikan Balasan khusus kepada mereka yang bersedekah, yakni balasan 2 kali lipat, 10 kali lipat, atau 700 kali lipat.
Kalau tidak boleh pamrih, lha buat apa Dia menuliskan balasan di kitab suci? Buat apa? Jadi, Bolehkah pamrih? Ya, Boleh! Asalkan pamrihnya kepada Dia. Bukan kepada sesama. Dan memang kita disuruh untuk pamrih, berharap, dan meminta kepada-Nya. Bahkan meminta kepadanya dicatat sebagai amal ibadah. Dia malah murka kepada yang tidak mau meminta kepada-Nya. Lagipula, kalau tidak boleh meminta kepada Dia, lantas kita mau minta kepada siapa lagi? Dukun? Mana Boleh! (hanya dua dukun yang boleh didatangi, yaitu dukun beranak dan dukun pijat,, hehehe…. )
TIDAK TEPAT SASARAN..? BOLEH, BOLEH, BOLEH...
Tidak dapat dipungkiri, orang-orang kiri selalu punya sederet alasan untuk : Menunda sedekah, Memperkecil sedekah, Bersedekah tidak dalam bentuk uang. Demi menyelamatkan dompetnya, ada-ada saja kilah mereka : “Sedekah itu seikhlasnya saja, sekedarnya” liat tuh seolah-olah kata ikhlas itu sama maknanya maknanya dengan sedekah.
Padahal tidak begitu! Asal tau saja , Sedekah harus Ikhlas, itu omongan para pemula. Mereka yang sudah terbiasa bersedekah, sudah lupa sedekah berapa, sedekah dimana. Sedekah kepada siapa. ”sedikit tidak apa-apa! yang pentingkan Ikhlas” padahal banyak dan ikhlas, jelas-jelas itu lebih baik, tho?
Sudahlah, jangan kikir! (betapa malangnya orang kikir. Tidak ada yang menyukai mereka. Bahkan orang kikir pun benci orang kikir). “Ah, tidak perlu banyak-banyak. Ntar bisa riya (pamer), ujub(bangga diri) dan sombong lho!” padahal bukankah lebih baik bersedekah lebih banyak dan lebih segera, sambil memelihara keikhlaskan? sudahlah, jangan banyak alasan.!
“Sedekah itu tidak harus bentuk uang . Senyum juga sedekah”
Nah ini ada benarnya. Hanya saja itu semua tidak cukup. Tetap perlu bersedekah dalam bentuk uang. Maka muncul 2,5 persen, 10 persen, 2 kali lipat, 10 kali lipat dan 700 kali lipat. Sudahlah jangan berdalih terus! Sedekah senyum ya dibalas senyum, pliss deh...! Mereka yang menanam keburukan akan menuai keburukan, dan mereka yang menanam kebaikan akan menuai kebaikan. Tidak perlu risau! Tetaplah berusaha untuk bersedekah. Sekalipun sedekah anda tidak tepat sasaran, balasan dari-Nya untuk anda pastilah tepat sasaran. Tidak mungkin meleset!
“Sedekah itu amalan khusus buat orang kaya,” siapa bilang? kitab suci menegaskan, siapa yang disempitkan rezekinya hendaklah menafkahkan sebagian hartanya (sedekah) (Q.S. 65:7).
Jadi orang miskin sekalipun disuruh bersedekah. Yah, apalagi anda, yang jelas-jelas bukan orang miskin! hanya orang fakir saja yang tidak disuruh bersedekah. Dalam kitab suci, perkataan kelapangan muncul 13 kali dan perkataan kesempitan muncul 13 kali. Seimbang.
Terlepas dari itu, manusia memang disuruh bersedekah, baik diwaktu lapang maupun sempit. Sedangkan perkataan infaq muncul 73 kali dan perkataan kerelaan juga muncul 73 kali. Seimbang, Memang, infaq dan kerelaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Kembali soal ikhalas. Ngomong-ngomong, ketika anda belajar solat dulu, apakah ikhlas? Bisa ya, bisa tidak. Kemungkinan besar anda melakukannya sepaya dapat ganjaran dari orang tua, atau sebaliknya supaya terhindar dari hukuman. Iya kan? Lha, sekarang apakah anda shalat karena ganjaran atau hukuman dari orang tua? Tentu tidak, Mudah-mudahan sekarang anda shalat dengan ikhlas beneran, Jadi, karena sering-sering shalat, akhirnya anda ikhlas dengan sendirinya, Inilah yang dinamakan dengan ikhlas by doing. Dengan kata lain, gak nunggu ikhlas dulu baru shalat. Hah, ajaran dari mana itu?
Begitu pula dengan sedekah. Ketika baru-baru bersedekah, mungkin anda juga tidak 100 persen ikhlas, ada sedikit keterpaksaan, ada sedikit ujub, macam-macamlah. Tapi begitu anda sering-sering melakukannya, mudah-mudahan anda akan ikhlas dengan sendirinya. Yap, ikhlas by doing. Dengan kata lain, gak nunggu ikhlas dulu baru bersedekah. Kesimpulannya, solusi alternatif untuk menyembuhkan penyakit dan ujub adalah dengan sering-sering bersedekah. Masih saja kikir? Saran saya, segeralah dirikan satu komunitas Namanya, Perhimpunan Orang Rakus dan Kikir(PORK).. hehehe…
LEBIH BANYAK..? BOLEH, BOLEH, BOLEH...
Masih soal ikhlas. Sebenarnya anak SD sekalipun tahu, yang namanya ibadah itu ya mesti ikhlas, mana boleh terpaksa, mana boleh riya? mana boleh ujub? apapun jenis ibadahnya! Apakah itu sholat, zikir, puasa, kurban, haji, termasuk sedekah.
Jadi semestinya sudah tidak perlu lagi muncul celetukan “sedekah itu harus ikhlas! sedekah itu harus ikhlas! sedekah itu harus ikhlas!” sudahlah, capek saya denger ginian, apa salahnya kita perhatikan jumlah? Dan bicara soal ibadah, mana yang lebih bagus? shalat sunah 2 rakaat dan 4 rakaat? puasa 1 hari atau 2 hari? kurban 1 ekor kambing atau 2 ekor kambing? sedekah 100 ribu atau 200 ribu? secara umum tentu saja lebih banyak lebih bagus. Iya tho?
Bayangkan, si A bersedekah 100rb dan si B 200rb, Ikhlasnya sama, nafkahnya sama, tanggungannya sama, Lha, sedekah siapa yang lebih membawa manfaat terhadap orang lain? sedekah siapa yg lebih besar balasannya? walau hanya yang maha membalas yang paling berhak menjawab, namun kita yang awam ini serta merta akan menjawab ” Si B yang sedekahnya lebih banyak” Right?
KETIKA ANDA MENCIPTAKAN KEAJAIBAN
Inilah janji yang Maha Kuasa : “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan allah(sedekah) adalah serupa dengan sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai itu berisikan seratus biji. Dan Allah melipat gandakan (balasan) bagi sesiapa yang hendaki-Nya.(Q.S.2:261).”
dan inilah pesan Nabi : Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah. Obatilah penyakitmu dengan sedekah. Perbanyaklah sedekah, sebab itu dapat memanjangkan umur, Bersegeralah bersedekah. Sebab bala tidak pernah mendahului sedekah.
khalifah ali juga menasehati : Pancinglah rezeki dengan bersedekah. Nah, mengacu pada bagian dalil di atas dan dalil lainnya, maka inilah manfaat-manfaat sedekah : melipatgandakan rezeki, memudahkan urusan, Memudahkan jodoh, Memudahkan keturunan, Memelihara keselamatan, Memelihara kesehatan, Memanjangkan umur, Menolak bala, kalau bukan keajaiban, lantas semua itu apa namanya? DAHSYAAAATTTTNYA SEDEKAH!!!
RAHASIA SEDEKAH
Rahasia sedekah sudah dijelaskan oleh nabi Muhammad saw, sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dalam al-Quran, jauh sebelum literatur-literatur lainnya memberikan keterangan mengenai rahasia yang terkandung di balik praktik sedekah.
Adalah ustadz Yusuf Mansyur yang memopulerkan bahasan mengenai rahasia sedekah ini dalam ceramah-ceramah yang diberikannya kepada masyarakat, bahkan buku mengenai rahasia sedekah sudah bisa kita temukan di toko buku.
Lantas, apa saja rahasia yang terkandung di balik sedekah ini? Beberapa di antaranya adalah:
A. Rahasia sedekah : Menolak Kematian Yang Buruk
Rasulullah saw bersabda:
“Sedekah dapat menolak kematian yang buruk.” (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 2)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
Pada suatu hari orang yahudi lewat dekat Rasulullah saw, lalu ia mengucapkan: Assam ‘alayka (kematian atasmu). Rasulullah saw menjawab: ‘Alayka (atasmu). Lalu para sahabatnya berkata: Ia mengucapkan salam atasmu dengan ucapan kematian, ia berkata: kematian atasmu. Nabi saw bersabda: “Demikian juga jawabanku.” Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya orang yahudi ini tengkuknya akan digigit oleh binatang yang hitam (ular dan kalajengking) dan mematikannya. Kemudian orang yahudi itu pergi mencari kayu bakar lalu ia membawa kayu bakar yang banyak. Rasulullah saw belum meninggalkan tempat itu yahudi tersebut lewat lagi (belum mati). Maka Rasulullah saw bersabda kepadanya: “Letakkan kayu bakarmu.” Ternyata di dalam kayu bakar itu ada binatang hitam seperti yang dinyatakan oleh beliau. Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Wahai yahudi, amal apa yang kamu lakukan? Ia menjawab: Aku tidak punya kerjaan kecuali mencari kayu bakar seperti yang aku bawa ini, dan aku membawa dua potong roti, lalu aku makan yang satu potong dan satu potong yang lain aku sedekahkan pada orang miskin. Maka Rasulullah saw bersabda: “Dengan sedekah itu Allah menyelamatkan dia.” Selanjutnya beliau bersabda: “Sedekah dapat menyelamatkan manusia dari kematian yang buruk.” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)
B. Rahasia sedekah : Bertambahnya rezeki
Rasulullah saw bersabda:
“Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian.” (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)
C. Rahasia sedekah: Tolak Bala
Rasulullah saw bersabda:
“Mulai pagi harimu dengan sedekah, barangsiapa yang memulai pagi harinya dengan sedekah ia tidak akan terkena sasaran bala.” (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 15)
D. Rahasia sedekah: Keimanan
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sehingga ia melakukan empat hal: Berakhlak baik, bersikap dermawan, menahan karunia dari ucapan, dan mengeluarkan karunia dari hartanya.” (Al-Wasail 6: 259, hadis ke 21)
E. Rahasia sedekah: Perang Uhud
Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata bahwa Allah Swt berfirman :
“Segala sesuatu Aku wakilkan pada orang selain-Ku untuk menggenggamnya kecuali sedekah, Aku sendiri dengan tangan-Ku yang mengambilnya, sekalipun seseorang bersedekah dengan satu biji korma atau sebelah biji korma. Kemudian Aku menambahkan baginya sebagaimana ia menambahkan sebelum meninggalkan. Kemudian saat ia datang pada hari kiamat ia mendapat pahala seperti pahala perang Uhud bahkan lebih besar dari pahala perang Uhud.” (Al-Wasail 6: 265, hadis ke 7)
F. Rahasia sedekah: Penjagaan Allah Sepanjang Hari
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Awali pagi harimu dengan sedekah, gemarlah bersedekah. Tidak ada seorang mukmin pun yang bersedekah karena mengharapkan apa yang ada di sisi Allah untuk menolak keburukan yang akan turun dari langi ke bumi pada hari itu, kecuali Allah menjaganya dari keburukan apa yang akan turun dari langit ke bumi pada hari itu.” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 3)
G. Rahasia sedekah: Merubah Takdir
Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib (sa):
“Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir mubram (yang telah ditetapkan). Wahai Ali, silaturahim dapat menambah umur. Wahai Ali, tidak ada sedekah ketika keluarga dekatnya membutuhkan. Wahai Ali, tidak ada kebaikan dalam ucapan kecuali disertai perbuatan, dan tidak ada sedekah kecuali dengan niat (karena Allah).” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)
H. Rahasia sedekah: Penolak Hari Nahas
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Antara aku dan seseorang punya perhitungan tentang bumi. Orang itu ahli nujum, ia sengaja keluar rumah untuk suatu urusan pada saat “Al-Su’ud” (bulan berada di manazil Al-Su’ud), dan aku juga keluar rumah pada hari nahas. Lalu kami menghitungnya, lalu keluarlah untukku dua perhitungan yang baik. Kemudian orang itu memukulkan tangan kanannya pada tangan kirinya, kemudian berkata: Aku belum pernah sama sekali melihat hari seperti hari ini. Aku berkata: Celaka hari yang lain dan hari apa itu? Ia berkata: Aku ahli nujum, aku datang padamu pada hari nahas, aku keluar rumah pada saat Al-Su’ud, kemudian kami menghitung, lalu keluarlah untuk Anda dua perhitungan yang baik. Ketika itulah aku berkata kepadanya: “Tidakkah aku pernah menyampaikan suatu hadis yang disampaikan padaku oleh ayahku? Yaitu Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari hari nahas, maka hendak mengawali harinya dengan sedekah, niscaya Allah menyelamatkannya dari hari nahas itu. Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari malam nahas, maka hendaknya mengawali malamnya dengan sedekah niscaya ia diselamatkan dari malam nahas itu. Kemudian aku berkata: “Sesungguhnya aku mengawali keluar rumah dengan sedekah; ini lebih baik bagimu daripada ilmu nujum.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 1)
I. Rahasia sedakah: Sedekah di Malam hari dan Siang hari
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Sesungguhnya sedekah di malam hari dapat memadamkan murka Allah, menghapus dosa besar dan mempermudah perhitungan amal; sedekah di siang hari dapat menumbuhkan harta dan menambah umur.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 2)
J. Rahasia sedekah: Ali bin Abi Thalib
Imam Ali bin Abi Thalib (sa):
“Sesungguhnya tawassul yang paling utama adalah bertawasul dengan keimanan kepada Allah …, dengan silaturrahim karena hal ini dapat menumbuhkan harta dan menambah umur; dengan sedekah yang tersembunyi karena hal ini dapat menghapuskan kesalahan dan memadamkan murkan Allah Azza wa Jalla; dengan amal-amal yang ma’ruf (kebajikan) karena hal ini dapat menolak kematian yang buruk dan menjaga dari pertarungan kehinaan…” (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 4)
K. Sedekah itu mensucikan jiwa
Allah Ta`ala berfirman:
”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka , dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka , dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya dia kamu itu ( menjadi ) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka, Dan Allah Mendengar lagi Maha Mengetahui.“ (QS At-Taubah: 103)
sumber:
http://energikultivasi.wordpress.com
http://facebook.com/bmmindonesia






Minggu, 30 September 2012

Sedekah Tidak Harus Ikhlas kok 1


“Sedekah itu seikhlasnya” kalimat itu biasanya yang saya gunakan kalo diminta sumbangan. “Maksudnya seikhlasnya apa sih pak” tanya temen saya, “kalo ada uang ya ngasih kalo gak ada uang ya jangan dipaksakan”, jawab saya. ” sering sedekah?” tanya temen saya, ” ya karena jarang punya uang ya jarang”, jawab saya. ” Lagian juga kalo punya uang kalo ngasihnya gak ikhlas percuma aja gak ada pahalanya”, saya nambahin.
Lain waktu, “Pak ada mobil keliling yang suka minta sumbangan tuh di depan rumah”, kata anak saya, “Bilangin gak ada “, jawab saya. “Belum tentu dananya juga bener disalurkan jangan2 dipake sendiri, daripada ngasihnya gak ikhlas mendingan gak usah aja” kata hati saya.
Lain waktu lagi, “Pak nih ada edaran dari Panitia Pembangunan Mesjid di kompleks Bapak diminta jadi donatur untuk pembangunan Mesjid”, kata istri saya. “Males ah, nyumbang pake diumumin segala, itu riya namanya nanti gak ikhlas jadinya”, jawab saya.
Kata “ikhlas” menjadi senjata pamungkas saya sebagai tameng untuk tidak memberi. Percuma memberi kalo gak ikhlas, dan sialnya ikhlas itu lama banget datangnya ke diri saya sehingga bertahun tahun saya menjadi orang yang jarang memberi.
Untuk bersedekah sebenarnya gak usah nunggu ikhlas dulu, lakukan aja sesering mungkin. Bisa saja dalam 10 kali kita bersedekah yang 6 tidak ikhlas awalnya tapi masih lumayan ada 4 yang ikhlas. Dan kalo sering bersedekah lama2 akan jadi kebiasaan sehingga Nilai ikhlasnya sudah lebih banyak lagi yang pada akhirnya nanti bersedekah itu sudah menjadi kebiasaan sehari2.
Kalo bersedekah ada unsur riya juga lakukan aja, toh yang rugi diri kita sendiri kalo yang menerima sih masih bisa merasakan kebahagian. Lumayan masih tidak merugikan orang lain.

Semua kegiatan yang baik memang awalnya harus dipaksa dulu sambil jalan diharapkan kesadaran mulai muncul.


Coba simak; Sholat itu harus khusyu, memang kalo gak khusyu gak usah sholat? Puasa itu harus bisa menjaga hawa nafsu, memang kalo gak bisa menjaga hawa nafsu gak usah puasa?
Bukannya lebih baik; Sholat aja dulu nanti juga lama2 bisa khusyu Puasa aja dulu nanti juga lama2 bisa menahan hawa nafsu Sedekah aja dulu nanti juga lama2 bisa ikhlas…..
Jadi untuk bersedekah ternyata gak usah nunggu ikhlas dulu yang penting lakukan saja jangan dipikir jangan dihitung……Just Action !!!
Mari kita simak hadits berikut ini:Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb dan Ishaq bin Ibrahim semuanya dari Abu Mu'awiyah - Zuhair berkata- telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hazim telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari Abbad bin Hamzah dan dari Fathimah binti Al Mundzir dari Asma` ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bersedekahlah kamu dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu. Dan janganlah kikir, karena Allah akan kikir pula kepadamu." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Abbad bin Hamzah dari Asma` bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya, sebagaimana hadits mereka.No. Hadist: 1709 | Sumber: Muslim | Kitab: Zakat


sumber:
sedekahdoa.wordpress.com
facebook.com/bmmindonesia
 


Jumat, 17 Juni 2011

Test Otak Kanan

Perhatikan gambar siluet seorang wanita di bawah ini, apakah berputar ke kiri (berlawanan jarum jam) atau berputar ke kanan (searah jarum jam)
Perhatikan baik-baik dan fokus pada gambar!






Jika Anda melihat gambar berputar ke kiri (berlawanan jarum jam), maka Anda sedang menggunakan otak kiri.
Sebaliknya, jika Anda melihat gambar berputar ke kanan (searah jarum jam), maka Anda sedang menggunakan otak kanan.
Berlatihlah dengan memfokuskan pikiran Anda untuk menggerakkan gambar wanita tersebut ke kanan, pergunakan imajinasi serta khayalan Anda.

Jika Anda tidak percaya terhadap gambar tersebut, dapat dipastikan Anda selalu menggunakan otak kiri Anda, coba ajaklah beberapa teman Anda untuk melihat bersama-sama lalu perhatikan apa yang terjadi.
Selamat mencoba...!!!

Jumat, 04 Maret 2011

Jamur Tiram Putih Segar





Kami menyediakan jamur tiram putih segar berkualitas, dijamin baru panen tidak lebih dari 3 jam.
Kapasitas panen kumbung kami mencapai 100kg per hari dari 5 kumbung yang saat ini beroperasi.
Panen 2x setiap hari jam 7 pagi dan jam 3 sore.
Harga kemasan 200gram 2000/bks (10000/kg)
Harga curah 9000/kg
Khusus dalam Kota Malang diatas 10kg diantar gratis, luar kota silahkan order terlebih dahulu.

order melalui: 08125225189, 085722372815
Takemura Pangan Sejahtera
industri, budidaya, investasi dan pengolahan
office:
Graha Balearjosari kav. 40
Malang, Jawa Timur, Indonesia

Sabtu, 08 Januari 2011

Mohon Do'a Restu

Pembukaan Kumbung Baru TAKEMURA 4 Desa Balearjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang
dan TAKEMURA 5 Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Pada Hari Jum'at, 14 - januari - 2011, Semoga Sukses, Amin...



TAKEMURA 4 day by day
Lokasi: Desa Balearjosari,
Kecamatan Blimbing, Kota Malang
Kapasitas: 12000 Baglog
Perkiraan Panen: 45kg/hari







TAKEMURA 5 day by day
Lokasi: Desa Gubugklakah,
Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Kapasitas: 4000 Baglog
Perkiraan Panen: 15kg/hari




Contact Person:
Mr. Khanif 081 252 251 89
Mr. Buas 0341 755 5225

Bathara Muda Mandiri Indonesia
Office: Graha Balearjosari Kav. 40 Blimbing-Malang
Contact Person: Mr. Katong 081 2335 7178
www.batharamudamandiri.blogspot.com
www.katongedan.blogspot.com
Facebook: Bathara Muda Mandiri

Rabu, 27 Oktober 2010

SELAMAT DAN SUKSES atas pembukaan kumbung baru TAKEMURA 3

Bathara Muda Mandiri Indonesia mengucapkan:
Selamat dan Sukses kepada Takemura Pangan Sejahtera atas peresmian kumbung baru TAKEMURA 3 pada hari Selasa Tgl 26-Oktober-2010. Semoga semakin Jaya dan tambah berkah amin. Tak lupa kembali kami ucapkan Terima Kasih sebesar-besarnya kepada para Investor atas kepercayaanya kepada Kami.

 Banner spanduk "Takemura"
 Pemancangann tiang rak jamur
Deretan rak jamur
 Penyatuan rak antar sap
 Konstruksi rak dari bawah ke atas
 Penyiraman kumbung
 Pengapuran dinding luar
 Pintu masuk
 Beranda untuk hasil panen
Kumbung tampak depan


Bathara Muda Mandiri Indonesia grup